ALUMNI MARKAZ MENGABDI DI CIKAJANG

Kamis, 10 Agustus 2023 Markaz Khidmat Al-Quran wa Al-Sunnah (MKQS) mengirimkan alumninya untuk mengabdi. Acara bertepatan 23 Muharram 1445 H ini dilakukan Mudir MKQS ustadz H. Husen Zainal Muttaqin, Lc., M.Pd.I., ustadz Dr. Yusup Tajri sekretaris Markaz , dan ustadz Sidik, M.Ag. sebagai bendahara MKQS. Ketiga Pengurus Harian MKQS ini menyerahkan Santika, S.Pd. untuk mengabdi di Pesantren Persatuan Islam (PPI) 97 Simpang Cikajang.

MKQS sebagai lembaga Pimpinan Daerah (PD) Persatuan Islam (Persis) Kabupaten Garut berkomitmen mewujudkan kader berkualitas. Penguasaan tahsin dan tahfizh menjadi bidikan utama penciptaan kader jamiyah. Bakal kader yang sedang menuntut ilmu diupayakan dilengkapi dengan tahsin dan tahfizh yang baik. Rata-rata kemampuan tahsinnya baik dan hafal Alquran 30 juz. Secara umum yang mengikuti program MKQS di Unit Bojong Anggrek dan ICB ini adalah mahasiswa STAI Persis (STAIPI) Garut, santri PPI 19 Bentar dan PPI 76 Rancabogo.

Di semester sekarang ada santri Markaz yang telah melaksanakan Sidang Skripsi di STAIPI Garut. Dengan demikian, santri Markaz ini harus melakukan pengabdian selama satu tahun. Adalah Santika, santri asal Pakenjeng yang ditempatkan mengabdi di pesantren Simpang Cikajang. Pesantren yang Mudir ‘Amnya ustadz Ramdan, M.Ag. tersebut sedang sangat memerlukan tenaga pelengkap dalam urusan tahsin dan tahfizh.

“Ana sangat bahagia dan sangat berterima kasih dengan dipercaya menjadi tempat pengabdian alumni Markaz ini. Mudah-mudahan ini menjadi wasilah meningkatnya kualitas pendidikan di pesantren Simpang ini,” ujar ustadz Ramdan. Putra ustadz Yusuf Basyari ini diamanahi untuk menjadi Mudir ‘Am beberapa priode. Hingga kini terus berbenah, termasuk dengan berusaha meningkatkan kualitas pendidikan. Mendengar pemaparan demikian, ustadz Husen pun menyambut gembira. “Saya merasa sangat gembira sekali dapat memberikan kontribusi di pesantren ini melalui pengiriman pengabdi. Tentu harapan kita kader jamiyah semakin bertambah dan berkualitas. Kemudian, mereka pun peduli dengan jamiyah. Maka pengabdian yang dilakukan Markaz adalah mengutamakan lembaga yang ada di jamiyah,” jelas Mudir Markaz.

Santri Markaz di Unit Bojong Anggrek dan ICB difokuskan tahsin dan tahfizh. Sedangkan untuk unit Istiqomah Copong konsentrasi bahasa Arab. Para santri ini dibina secara maksimal dengan harapan dapat menjadi kader yang unggul dan tangguh. Sebelum mereka mengabdi secara maksimal dan seumur hidup dalam kehidupannya maka Markaz mewajibkan pengabdian setahun di lembaga yang jamiyah. Mudah-mudahan, Santika dan yang lainnya dapat menunaikannya dengan sebaik-baiknya. Amin ya Rabbal’alamin. (Yusri)